Kamis, 4 Maret 2010. Adalah Bu Wiwik Esti K. BLH (Badan Lingkungan Hidup) Propinsi Jawa Timur berkunjung ke SMAN 10 Malang dalam rangka meninjau kesiapan SMAN 10 Malang untuk Sekolah Adiwiyata tahap berikutnya tingkat nasional. Didampingi para pemandu mengadakan School Touring meninjau Kumbung Jamur, Green House, Kantin UKS, Sumur Resapan, Biopori, Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik, Pelaksanaan Program CnC, dan lain-lain.
Dalam acara School Touring tersebut para pemandu mempresentasikan kegiatan-kegiatan lingkungan yang telah dilaksanakan maupun dalam perencanaan, seperti halnya kegiatan siswa Community Service Project yang dilaksanakan para siswa kelas X disaat liburan UAS I kemarin untuk mensosialisasikan pembuatan biopori di rumah-rumah warga sekitar tempat tinggalnya, sosialisasi pemisahan sampah duan, kertas, dan plastik.
Bu Wiwik berpendapat untuk pemilahan sampah itu harus tetap ditegakkan dan lebih banyak aplikasi program Adiwiyata di luar SMAN 10 Malang, seperti yang dilaksanakan oleh SMAN 10 Malang untuk menggandeng SDN Lesanpuro dan SMPN 21 Malang sebagai program imbas Adiwiyata dari SMAN 10 Malang.
Bu Wiwik juga minta agar selalu menyebarkan 13 Budaya Malu yang sudah diikrarkan oleh siswa SMAN 10 Malang, yaitu :
- Malu bila ada sampah tidak pada tempatnya.
- Malu bila membuang sampah pada tempat yang tidak sesuai.
- Malu bila ada tanaman yang tidak terawat.
- Malu bila tidak pernah menanam pohon/tanaman.
- Malu bila tidak memilah sampah plastic, kertas, dan organik.
- Malu bila tidak bisa mengolah sampah organic menjadi pupuk kompos.
- Malu bila tidak bisa mendaur ulang sampah kertas dan plastik.
- Malu bila membiarkan orang lain membuang sampah sembarangan.
- Malu bila tidak membawa kotak makan sendiri dari rumah.
- Malu jika minum dan jajan pakai kantong plastik.
- Malu bila meninggalkan ruangan dengan lampu dan alat elektronik menyala.
- Malu bila membiarkan air kran mengalir percuma.
- Malu jika terlalu sering menggunakan kendaraan bermotor.
“Sekolah ini (SMAN 10 Malang) bagus untuk dijadikan studi banding dari sekolah-sekolah lain yang akan belajar tentang Sekolah Adiwiyata, karena memiliki sejarah dan proses menuju Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional meski sekolah ini baru berdiri sepuluh tahun yang lalu”, demikian kata-kata sambutan dari Bu Wiwik Esti K.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar